Pelindo II Terapkan Layanan Timbangan Manual
Antisipasi PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Peesero II dengan cara manual aktifitas timbangan truk pengangkut barang dan peti kemas guna mengurangi kepadatan truk yang mengular panjang di gate terminal 3 dermaga konvensional dan multipurpose.
“Kami sudah menginstruksikan aparat lapangan agar kegiatan penambangan truk pengangkut barang dilakukan secara manual dengan alat angkut reach stacker,” ujar General Manager Pelindo II cabang Tanjung Priok, Ari Henryanto, Selasa 16 Juli 2013.
“Jadi saat peti kemas di angkut reach stacker dari atas truk disitu bisa terlihat berat atau tonasenya. Itulah yang saya instruksikan di lapangan, itu (penimbangan) secara manual, dan ini bisa mengurai kepadatan,” katanya. Dia mengatakan kemacetan truk-truk bemuatan besat yang terjadi di Pelabuhan Priok, lebih dipengaruhi buruknya infrastruktur jalan di luar pelabuhan saat ini.
Sebabnya, sebagian besar ruas jalan menuju pelabuhan maupun sebaliknya rusak berat dan berlubang ditambah terdapat penyempitan ruas jalan akibat pembangunan akses tol langsung Priok section E2, Cilincing-Jampea. Menurutnya, jika terjadi keterbatasan alat di dalam pelabuhan, bisa segera dipenuhi dengan penambahan sejumlah peralatatan bongkar muat. “Tetapi ini soal infrastruktur di luar pelabuhan,” tuturnya.
Indonesian National Shippowners Association (INSA) DKI Jakarta melalui ketuanya, C.Alleson menuturkan saat ini kapal sudah mulai mengantre untuk pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Priok karena lapangan penumpukan di sisi dermaga penuh. “Kapal mulai menunggu bongkar sampai lapangan kosong. Semua pihak harus kerja cepat, jika kondisi ini terus berlangsung akan terjadi kongesti,” ujarnya.
Kebutuhan timbangan akhir – akhir ini semakin banyak dicari oleh berbagai perusahaan di segala bidang. Jumlah berat barang yang ingin ditimbang dengan timbangan keakurasian yang tinggi merupakan faktor penentu keuntungan sebuah perusahaan atau perorangan sekalipun. Kita ketahui, jika berat suatu barang diukur dengan akurasi yang rendah tentunya akan merugikan berbagai pihak, baik produsen, distributor, dan konsumen.
Kutipan : bisnis com
Comments are closed.