Gubernur DKI : Kantor Wajib Ada Parkir Sepeda, Minimal 10 Persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersepeda saat berangkat kerja menuju kantornya di Jakarta, Kamis (3/6/2021). Pada kegiatan Bike to Work dalam rangka memeringati Hari Sepeda Sedunia tersebut Anies mengatakan akan segera membahas regulasi mengenai penggunaan sepeda di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta agar setiap gedung perkantoran di Ibu Kota dapat menyediakan tempat parkir khusus sepeda sebesar 10 persen dari kapasitas parkir yang tersedia. Menurut dia, hal ini untuk memfasilitasi masyarakat yang menggunakan sepeda saat bepergian. 

“Gedung-gedung memiliki kewajiban untuk menyediakan tempat parkir sepeda, minimal 10 persen dari tempat parkir yang tersedia. Dengan begitu, pengguna sepeda pada sebuah gedung, dia memiliki tempat untuk parkirnya,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (3/6).

Selain itu, Anies pun mengimbau agar gedung perkantoran juga dapat menyediakan tempat mandi atau shower untuk para pesepeda. Sehingga para pekerja yang memilih menggunakan sepeda untuk berangkat kerja dapat mandi dan membersihkan diri saat tiba di kantor. 

“Disiapkan tempat shower, sehingga memudahkan para pekerja yang memilih untuk berangkat kerja menggunakan sepeda itu ada kenyamanan. Karena ketika mereka tiba, ada fasilitas parkir dan penunjang lainnya,” ujarnya.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menyampaikan, jalur sepeda yang disediakan memang untuk memfasilitasi dan memprioritaskan sepeda sebagai alat transportasi. Kemudian, kata dia, bagi kegiatan-kegiatan hobi yang lain pelaksanaannya dibatasi pada jam tertentu. 

“Kita terus konsisten memfasilitasinya adalah untuk transportasi. Kemudian kegiatan-kegiatan hobi lainnya dibatasi jamnya di saat jam sedang sepi, tapi prioritas kita adalah sepeda sebagai alat transportasi, bukan sekadar sebagai alat sport. Jadi justru yang kita dorong adalah itu,” jelas dia. 

Anies pun menekankan bahwa jalan raya bukanlah milik satu jenis moda transportasi. Ia pun mengingatkan agar para pengguna jalan saling menghormati dan menjaga keselamatan diri sendiri maupun orang lain. 

“Jadi bagi semuanya juga sadarilah bahwa jalan ini bukan milik satu jenis moda transportasi. Jadi jangan sampai ada yang menggunakan jalan tanpa memikirkan keselamatan orang lain maupun keselamatan dirinya,” tegas dia. 

Adapun hari ini Anies berangkat kerja dari kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan menuju Balai Kota Jakarta dengan mengayuh sepeda. Kegiatan ini seiring untuk memperingat Hari Bersepeda Dunia yang jatuh setiap tanggal 3 Juni. Ia menyebut, jarak yang ditempuhnya itu sekitar 19 kilometer.

Anies pun bersepeda bersama beberapa duta besar negara sahabat dan komunitas sepeda, Bike to Work. Dia menyebut, kegiatan ini menjadi suatu bentuk untuk mendorong masyarakat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. 

“Kita semua mendorong kebiasaan bersepeda sebagai alat transportasi. Kita biasanya melihat sepeda sebagai alat olahraga, itu baik-baik saja, bisa diteruskan,” ujarnya.

Menurut dia, bersepeda merupakan kegiatan yang tidak harus menggunakan sepeda maupun pakaian khusus. “Pakai baju keseharian kita, pakai sepeda yang biasa kita gunakan, lalu gunakan sepeda itu untuk tranportasi. Pagi ini juga begitu, Pak Dubes Belanda pakai batik, saya juga pakai batik, kebetulan Kamis seragamnya batik di DKI,” tutur dia. 

Anies menambahkan, pesan utama dari kegiatan ini adalah masyarakat Jakarta akan lebih sehat jika banyak melakukan kegiatan, seperti jalan dan naik sepeda. Oleh karena itu, kata dia, Pemprov DKI terus berupaya meyediakan fasilitas pendukung. 

“Karena itu disediakan pemprov trotoar dan jalur sepeda. Nah, harapannya dua pihak kerja sama, kami pemprov siapkan infrastruktur, masyarakat bangkitkan kebiasaan,” ujar Anies.